Hai guys, udah saatnya aku pengen sharing tentang pengalaman hidupku 4-5 tahun yang lalu, lama banget yaa? hehe
Ceritanya itu tentang kegalauanku pas masa SMP yang terjadi antara tahun 2009 sampai 2010. Oke langsung aja guys gak usah berlama-lama lagi.
Gak jadi operasi usus buntu mungkin udah bikin aku lega dan selamanya nggak akan terjadi lagi. Tapi kayaknya emang aku lagi apes, atau Tuhan sedang memberikan cobaan berat buat aku. Pasalnya dibulan November 2009 Ibuku meninggal ditanah suci, tepatnya di Madinah dan dimakamkan disana, aku sedih banget nggak nyangka aku akan kehilangan Ibuku -__-. Setelah itu selang beberapi hari, perutku tiba-tiba nyeri, rasanya cenut-cenut, pengen aku tekan trus. Ketika tengah malam aku masih menahan rasa sakit itu, aku jadi gak bisa tidur dan aku mulai merengek kesakitan, Ayahku dengar dan datang menghampiriku. Sakitnya semakin parah dan langsung Ayah membawaku ke Rumah Sakit terdekat. Setelah diperiksa oleh dokter ternyata aku divonis kena usus buntu stadium parah dan parahnya lagi aku harus opname untuk dioperasi keesokan harinya.
Cuma selang beberapa hari Ibuku meninggal aku malah divonis operasi usus buntu, pikirku kenapa kok nggak dari dulu ja operasinya waktu Ibuku masih ada -__-"
Ceritanya itu tentang kegalauanku pas masa SMP yang terjadi antara tahun 2009 sampai 2010. Oke langsung aja guys gak usah berlama-lama lagi.
Gak jadi operasi usus buntu mungkin udah bikin aku lega dan selamanya nggak akan terjadi lagi. Tapi kayaknya emang aku lagi apes, atau Tuhan sedang memberikan cobaan berat buat aku. Pasalnya dibulan November 2009 Ibuku meninggal ditanah suci, tepatnya di Madinah dan dimakamkan disana, aku sedih banget nggak nyangka aku akan kehilangan Ibuku -__-. Setelah itu selang beberapi hari, perutku tiba-tiba nyeri, rasanya cenut-cenut, pengen aku tekan trus. Ketika tengah malam aku masih menahan rasa sakit itu, aku jadi gak bisa tidur dan aku mulai merengek kesakitan, Ayahku dengar dan datang menghampiriku. Sakitnya semakin parah dan langsung Ayah membawaku ke Rumah Sakit terdekat. Setelah diperiksa oleh dokter ternyata aku divonis kena usus buntu stadium parah dan parahnya lagi aku harus opname untuk dioperasi keesokan harinya.
Cuma selang beberapa hari Ibuku meninggal aku malah divonis operasi usus buntu, pikirku kenapa kok nggak dari dulu ja operasinya waktu Ibuku masih ada -__-"
Dan akhirnya dengan sekuat tenaga dan segenap hati aku siap menerima keadaan dan kenyataan, berharap semoga masih diberi keselamatan dan umur panjang. Akhirnya pukul 1 siang aku dioperasi. Setengah badanku dibius oleh dokter, dan aku mencoba tidur saat operasi, tapi nggak bisa. Sekitar 2 jam operasi baru selesai, aku dibawa ke ruang ICU. Diruang ICU itu cuma ada 3 orang pasien termasuk aku.
Setengah dari anggota badanku masih nggak bisa digerakkan karena dibius tadi dan tubuhku lemas sekali, Setelah biusku sedikit demi sedikit mulai hilang aku mulai merasa sakit pasca operasi. Tubuhku berkeringat banyak karena menahan rasa sakit bekas jahitan diperut, sesekali aku memanggil perawat untuk membantuku ketika akan buang air kecil. Keesokan harinya aku bangun dan melihat didepanku mulai ramai, ternyata seorang pasien di ruang ICU tadi malam telah meninggal, keluarga dan kerabatnya semua datang disana, pasien disampingku juga seorang pria yang sedang kritis kondisinya, tampaknya dia pingsan, karena bermakaikan bantuan gas oksigen yang menutupi hidungnya. Hanya aku satu-satunya pasien yang sadar di ruang ICU itu, aku takut sekali jika aku dalam kondisi kritis dan tidak sadar tiba-tiba nyawaku dicabut oleh Allah, aku takut sekali kala itu, ingat mati, ingat surga, ingat neraka, dan ingat Ibuku -__________- aku sedih sendirian disini.
Setengah dari anggota badanku masih nggak bisa digerakkan karena dibius tadi dan tubuhku lemas sekali, Setelah biusku sedikit demi sedikit mulai hilang aku mulai merasa sakit pasca operasi. Tubuhku berkeringat banyak karena menahan rasa sakit bekas jahitan diperut, sesekali aku memanggil perawat untuk membantuku ketika akan buang air kecil. Keesokan harinya aku bangun dan melihat didepanku mulai ramai, ternyata seorang pasien di ruang ICU tadi malam telah meninggal, keluarga dan kerabatnya semua datang disana, pasien disampingku juga seorang pria yang sedang kritis kondisinya, tampaknya dia pingsan, karena bermakaikan bantuan gas oksigen yang menutupi hidungnya. Hanya aku satu-satunya pasien yang sadar di ruang ICU itu, aku takut sekali jika aku dalam kondisi kritis dan tidak sadar tiba-tiba nyawaku dicabut oleh Allah, aku takut sekali kala itu, ingat mati, ingat surga, ingat neraka, dan ingat Ibuku -__________- aku sedih sendirian disini.
Hampir
seharian aku diruang ICU, akhirnya aku dipindahkan keruang rawat inap,
selama 5 hari aku tinggal dirumah sakit, hingga aku bisa berdiri dan
berjalan lagi. Berita aku opname ini belum aku beritau sama
teman-temanku disekolah, taunya mereka aku cuma sakit biasa dan mendekam
dirumah, tapi dihari terakhir ketika mau pulang beberapa teman-temanku
datang menjengukku dan aku harus segera menyiapkan keperluan untuk
pulang. Akhirnya aku pulang juga, sesampainya dirumah bukannya istirahat
malah aku nyetel komputer buka Facebook, iya FBku baru seumur jagung
waktu itu hehe, eksis gitu lhoohhh :)
Gak
berhenti sampai disitu, cerita yang bakal aku tulis ini yang namanya
galau beneran dari beribu-ribu kisah yang menyedihkan. Kenapa aku harus
ngalamin pas akhir tahun ajaran baru dan mau Ujian Nasional lagi, parah!
Pasalnya
cerita galau ini nggak cuma terjadi sekali di kelas 3 SMP, tapi dikelas
3 SMA pun aku ngalamin lagi, shitttt!. Tapi aku nggak akan bahas yang
kelas 3 SMA, soalnya itu belum lulus sensor hehe x) tapi aku bakal
ceritain klo udah dapet ijin dari Badan Pengeblogan Lulus Sensor :).
Ceritanya begini, bukak-bukakan aja karena cerita ini udah lulus sensor dan mungkin udah kadaluarsa dan banyak yang ngalaminnya :)
Back
to kelas 2 SMP, ketika itu aku jadi ketua panitia MOS mendampingi
adik-adikku yang baru aja lulus SD masuk SMP dan saat itu aku juga menjabat
ketua OSIS. Karena aku ketua Panitia MOS jadi aku bebas pindah-pindah
kelas buat mantau anggota-anggotaku :) enaknya disitu aku bisa liat adek-adek kelas baruku apalagi pas ada yang cantik
hehe :) , yang kembar juga banyak waktu itu, eh ujung-ujungnya yang
kembar jadian ma yang kembar juga, ahaha lucu juga yaa x)
Pas
aku masuk salah satu kelas, aku mau memperkenalkan 7 nilai dasar ESQ
yang dipake buat SMPku dulu SMP 12 Jember *kok malah promosi ESQ ya?
hehe, gak tau ESQ? itu loh acara training motivation yang banyak
nangis-nangisnya itu...masih nggak tau juga? searching aja di mbah
Google karena aku lagi nggak bahas itu :p. Okeh lanjut! Pas mau
ngenalin, eh ada cewek aktif nan cantik angkat tangan dan ngaku tau 7
nilai dasarnya, didepan dia maju dan memperkenalkannya sama teman-teman
barunya *WOW Super Sekali!
Sepintas
cewek ini mengingatkanku sama cewek yang punya ciri khas goyang
gergaji, yah! Dewi Perssik, dia sepintas mirip Dewi Perssik, dalam hati
aku berkata "apakah dia keponakan DePe? atau titisannya DePe? atau..."
Astaghfirullah, nggak ah ngelanjutin, ntar aku harus jadi Saipul Jamil
buat pacaran ma dia, aku kan nggak dangduts banget gitu loh, meski
kadang aku harus joget Oplosan wkwkwk. Sejak itulah aku ngerasa ada yang
beda dipantat, eh maksudnya dihati, deg-degan, rasanya mau jatuh
beneran...... *setiap kali aku jatuh cinta, ujungnya aku mesti jatuh
beneran. Gubraaakkk!!
Di
hari terakhir MOS, paginya ada acara jalan-jalan, diperjalanan nggak
sengaja aku ma dia ada dibelakang barisan sendiri dan kita
ngobrol-ngobrol nggak sedikit dan ketika itu juga aku tau namanya,
namanya itu berinisial "R" yaa selalu "R", kenapa dengan "R"? kenapa aku
bisa suka sama yang inisial "R"? why? ini aneh buat aku, dan aku nggak
pernah milih-milih, tapi ini datang sendiri dari hati aku yang paling
nggak keliatan *alias dalem banget :). Udah gitu aku tau klo dia itu
agak tomboy, tipeku emang agak tomboy nggak kemayu banget pake jalan
kayak ular keyak-keyok mau penyok wkwk.
Setelah
kenal dia, namanya perasaan nggak bisa disimpan terlalu lama, aku
curhat ma salah satu sahabatku dikelas,
aku berkata "Wahai Sahabatku, berpalinglah padaku dan aku akan menceritakan apa yang sedang menggundahi hatiku".
"Baik Sahabat, apa maksud Engkau memanggilku, ada apa gerangan terjadi?" balas sahabat,
"Begini sahabatku, rasanya aku sedang melawan perasaanku ini untuk diam kepada semua orang, tapi karena kau sahabatku, maka kau berhak tau, bahwa aku sedang ada rasa dengan seorang putri yang bernama Rrrrrrrr" jelas aku.
"Ohhh wahai sahabatku, jatuh cintalah maka hidupmu akan berwarna dan katakan cintamu maka Engkau akan tahu".
Begitulah percakapan antara dua orang sahabat seperti jaman Nabi hehe.
aku berkata "Wahai Sahabatku, berpalinglah padaku dan aku akan menceritakan apa yang sedang menggundahi hatiku".
"Baik Sahabat, apa maksud Engkau memanggilku, ada apa gerangan terjadi?" balas sahabat,
"Begini sahabatku, rasanya aku sedang melawan perasaanku ini untuk diam kepada semua orang, tapi karena kau sahabatku, maka kau berhak tau, bahwa aku sedang ada rasa dengan seorang putri yang bernama Rrrrrrrr" jelas aku.
"Ohhh wahai sahabatku, jatuh cintalah maka hidupmu akan berwarna dan katakan cintamu maka Engkau akan tahu".
Begitulah percakapan antara dua orang sahabat seperti jaman Nabi hehe.
Setelah
sahabatku tahu, dia nggak bisa diem, dia malah ngejomblang, padahal aku
kan pemalu iuhhhh *laki kok kemayu, harus Gentle dong, klo kayak gitu
mending kamu pake rok aja sana!, shit siapa ngomong itu? pergi kau
setannnnnnnnnn!. Karena sahabatku itu macok-macokin aku terus sama Rana,
waduh kok bisa keceplosan gini, nggak bisa dihapus lagi, kampret,
namanya itu Rrrrr kok bisa bukak-bukakkan jadi Rana...
Oh iya kan lulus sensor, namanya itu Arda Rana Arif Afanin, aku selalu inget nama yang indah itu :)
Ya karena sahabatku tadi, si Dia jadi tahu kalo aku suka ama Dia, tapi Dia diem aja nggak ngerespon.
Dua tahun berjalan aku pedekate ma Dia, 2 tahun men, lama kali ya?
banyak
hal-hal yang tidak terduga selama jalan 2 tahun itu. Setiap aku ke
sekolah aku selalu bersemangat karena ada cewek yang aku idam-idamkan,
setiap pagi sampainya dikelas, aku langsung duduk didepan kelas sambil
ngobrol bersama teman-teman dan sesekali mengalihkan perhatian menuju ke
arah Dia.
Ketika pulang sekolah di jalan dekat rumah ada Dia yang baru turun dari becak trus masuk ke suatu rumah yang bersebelahan dengan hutan lindung dan aku baru tau klo rumah keponakannya itu dekat rumahku dan sejalan lagi kalo pulang sekolah, jadi pernah suatu ketika setelah turun dari angkot aku bertemu dia, trus aku langsung menyapa dan ngajak dia pulang bareng *waduh groginya aku hehe.
Gobloknya aku pernah nggak peka, pernah ada jalan santai bareng se-Pelajar kota Jember, pulang dari acara itu aku diajak bareng ke acara ESQ, biasa kita berdua Alumnus gitu loh, hehe. Kampret! aku ada les yang nggak bisa aku tinggalin waktu itu TOKEK! Dasar Tokek! aku malah ngerefuse ajakan dia, dan dia masang muka asem. Pernah juga saat ada acara jalan santai se-RW, karena kita se-RW maka kita ikut, dan pas lagi sesi doorprize nomor undian punyaku paling mujur, berkali-kali aku menang undian doorprize, dan entah kenapa ketika lagi duduk santai aku ngeliat dia lagi ngelamun mengarahkan pandangannya kepadaku, seolah-olah dia sedang menatapku tajam dan berkata dalam hati "Sial! bisa-bisanya kamu dapet doorprize berkali-kali, sedangkan aku... mustahil!".
Ketika pulang sekolah di jalan dekat rumah ada Dia yang baru turun dari becak trus masuk ke suatu rumah yang bersebelahan dengan hutan lindung dan aku baru tau klo rumah keponakannya itu dekat rumahku dan sejalan lagi kalo pulang sekolah, jadi pernah suatu ketika setelah turun dari angkot aku bertemu dia, trus aku langsung menyapa dan ngajak dia pulang bareng *waduh groginya aku hehe.
Gobloknya aku pernah nggak peka, pernah ada jalan santai bareng se-Pelajar kota Jember, pulang dari acara itu aku diajak bareng ke acara ESQ, biasa kita berdua Alumnus gitu loh, hehe. Kampret! aku ada les yang nggak bisa aku tinggalin waktu itu TOKEK! Dasar Tokek! aku malah ngerefuse ajakan dia, dan dia masang muka asem. Pernah juga saat ada acara jalan santai se-RW, karena kita se-RW maka kita ikut, dan pas lagi sesi doorprize nomor undian punyaku paling mujur, berkali-kali aku menang undian doorprize, dan entah kenapa ketika lagi duduk santai aku ngeliat dia lagi ngelamun mengarahkan pandangannya kepadaku, seolah-olah dia sedang menatapku tajam dan berkata dalam hati "Sial! bisa-bisanya kamu dapet doorprize berkali-kali, sedangkan aku... mustahil!".
Tapi
kayaknya nggak gitu deh, kayaknya dia sedang menatapku dengan berjuta
kode klo dia pengen doorprize dari aku, tapi masih aja aku belum peka
klo ada seorang cewek yang sedang menatap seseorang itu tandanya apa,
saat itu juga aku nggak mau mengharapkan terlalu banyak takutnya PHP dan
aku anggap tatapan itu biasa-biasa aja. Pas lagi diangkot aku mikir
gimana caranya ngajak cewek jalan, ngajak gitu aja aku nggak becus apa
lagi klo mau ngajak kawin, padahal aku pengen banget ngajak dia beli
buku sama makan bareng tapi ujung-ujungnya itu tinggal harapan dan
setiap pemikiranku diangkot hanya sia-sia -__-
Tiba
waktunya pas kelas 3 SMP, setelah dua kejadian galau sebelumnya tepat
hari ulang tahunnya aku berencana mau nembak dia, tapi sebelum nembak
aku sering curhat sama bu lek ku yang tinggal jauh di Lampung. Setiap
pagi setelah subuhan aku langsung nelpon bu lek ku yang biasa aku
panggil Mbak Nuri. Mbak Nuri ini emang orangnya sakti nggak cuma aku
yang curhat soal cinta sama dia, tapi saudara-saudaranya juga sering
curhat sama dia. Sesekali aku melontarkan pertanyaan "apakah si Dia
punya perasaan yang sama seperti aku?" tapi Mbak Nuri nggak mau langsung
jawab dan menyuruh aku untuk mencoba, nggak ada salahnya cinta itu
diungkapkan meskipun terkadang ujung-ujungnya hanya meninggalkan bekas
luka ._.
Tepat
hari ulang tahunnya, tanpa modal ngasih apapun, tapi cuma modal
beberapa hari latihan mengungkapkan rasa cinta didepan cermin aku udah
punya bayangan gimana jadinya klo aku nembak didepan kelasku trus
dilihat banyak teman-teman dan menurutku itu romantis :) hehe, tapi itu
hanya bayanganku karena aku nggak mau nembak diwaktu jam sekolah, lebih
baik aku nembak dijalan pas pulang. Eh pas lagi istirahat,
temen-temnenku yang cewek minta nembaknya waktu itu juga, soalnya Dia
ini lagi ada, disamping kelasku, dan temen-temenku ini malah pengen
bantu buat nemuin aku ma Dia pas jam itu juga. dimulailah mereka
bernegosiasi dengan Rana. Udah dapet kabar nih klo Dia belum mau pacaran
gara-gara nggak dibolehin ma orang tua, tapi dia beri kesempatan aku
untuk nembak. Eh ini kebetulan atau gimana, pasalnya aku nembak dia
tepat didepan kelasku dan teman-temanku mulai datang buat liat sesi
penembakan wkwk semua ini mirip seperti skenario bayanganku tapi aku
nggak pernah ngebayangin bisa bakal seperti ini. Lanjut pas mau nembak,
aku deg-degan banget, aku berhadapan dengan dia sambil duduk aku mencoba
ngomong pelan-pelan, pas mau ngomong... Teeeeeeeettttttttttttt bel
pembawa sial berbunyi dan salah satu guruku liat kalo didepan kelas ada
yang rame, jadi langsung pada dibubarin, sedangkan aku baru mulai
ngomong si Dia malah lari aduhai menuju kelasnya. Aku diem sejenak,
menelan ludah, dan jantungku hampir mau copot, sedangkan kemaluanku
masih aku tutup rapat-rapat pake daleman ma celana biru, tapi nggak ada
gunanya karena aku tetep malu dan kecewa kenapa akhirnya bisa jadi nggak
jelas gini, kenapa semuanya jadi ambyar gini dan bukannya tenang aku
malah merasa bersalah sama si Dia, yang maunya ngasih surprise buat
seorang cewek di hari ultahnya eh malah bikin galau dihari ultahnya. Aku
ngerasa bersalah banget dan aku ... entahlah aku mulai agak gila.
Keesokan
paginya aku kembali curhat sama Mbak Nuri, nasehatnya supaya aku ngasih
kado buat dia sekalian surat permintaan maaf. Akhirnya pas malam-malam
setelah pulang dari les aku pergi ke toko souvenir, aku belikan dia
boneka gantung serta kotak kado. Aku taruh boneka itu dan secarik kertas
ucapan selamat ulang tahun dan permintaan maaf klo aku bikin Dia kecewa
kedalam kotak kado. Esoknya sepulang sekolah aku mau ngasih kado itu
sama Dia, tapi dia udah pulang duluan, jadi aku titipin sama temennya.
Sekitar selang 2 bulan setelah kejadian itu ketika aku berlibur di Jogja
aku mencoba sms Dia, tapi nggak pernah dibales akhirnya aku mencoba
nelpon dia pake hape, soalnya klo pake telpon rumah jg nggak mungkin,
telpon rumah ada diruang keluarga ntar malah pada ilfil. Dikamar
sendirian aku mulai untuk menelepon dia dan alhamdulillah diangkat juga \m/. Bermodal pulsa 50rb aku
bisa nelpon dia dari simpati ke flexi bisa sampai 1 jam. Di telepon kita
ngobrol santai aja kayak nggak pernah ada masalah, sekalian aku mau
pamit klo aku bakal pindah ke Jogja setelah lulus SMP nanti. Eh
ditengah-tengah pembicaraan malah putus, ternyata pulsaku nggak
mencukupi, akhirnya aku sms dia deh hihihi x)
Pas
hari pertama masuk sekolah setelah liburan Semester 1, aku ngasihin
oleh-oleh dari Jogja buat Dia, lagi-lagi melalui temennya, entah kenapa
setelah kejadian nembak itu dia agak ngejauh dari aku, tambah nggak
enaknya lagi temen-temenku malah enak-enak nulis "Imam love Rana" di
papan tulis lah, pintulah, jendela lah, ampe kotak pensilku ditulis nama
Dia, Bajul! Bajul! teman lagi kesusahan malah tambah susah
-__________-. Saat itu juga dari temennya juga, Dia ngasih gelang
buatku, kayaknya itu gelang murah, bayangkan aja aku rela habisin pulsa
ma duit buat Dia yang bukan siapa-siapa, tapi aku insya'allah ikhlas
karena ini demi Dia. Meski gelang murah tapi klo pemberian dari orang
spesial, gelang itu tampak mahal *klo ilang susah, muring-muring 7 pos
kamling wkwkwk. Bahkan sampai SMA kelas 3 aku masih sering pake gelang
itu sebagai kenang-kenangan. Dari kejadian tersebut aku belajar ikhlas,
belajar nrimo, mungkin ini hanya sekedar cobaan yang Allah berikan
kepadaku, setelah Ibuku meninggal aku harus operasi usus buntu, setelah
selesai operasi aku menjalani masa Ujian Nasional dalam keadaan hati
Galau tak menentu, apakah cuma aku yang ngalamin sendiri? apa ada yang
lebih parah lagi? dimana raga dan hati sedang diuji berat. Tapi aku
menganggap bahwa dibalik semua kejadian ini selalu ada hikmahnya, entah
hikmah itu kapan munculnya, tapi tetap positive thinking dan memohon
pada Allah supaya diberi kehidupan yang lebih baik nantinya. Amin.
Ujian
Nasional berlalu, pengumuman lulus telah disiarkan, aku harus pindah ke
Jogja menyusul adekku yang sudah tinggal di Jogja pasca Ibuku
meninggal. Rencana pindah ke Jogja ini adalah rencana dadakan, aku nggak
pernah ngebayangin bakal pindah ke Jogja, karena aku hanya berpikir
bakal tinggal di Jember selamanya. Tapi aku juga salah satu Sheila Gank
di Jember, pernah pas pelajaran seni budaya kelas 2 SMP aku membawakan
lagu SO7 yang berjudul "Dan", dengan bernyanyi aku meragakan gaya Duta
di videoklip sambil menghayatinya hehehe.
Setelah
masa itu berlalu, aku mencoba hidup baru, hidup di kota baru, melupakan
masa-masa yang tak indah itu menjadi bermakna, menggapai keinginan,
cita-cita, dan mimpiku yang tak terbatas, tetap mengkhayal dan tersenyum
karena apa yang kamu pikirkan dan rasakan bisa menjadi kenyataan dan
aku selalu mengalaminya, begitu juga kalian.
Status Facebookku tahun 2010
"Tunggulah aku diYogyakartamu, tampat labuhan semua mimpiku, tunggulah aku di kota itu, tempat labuhan semua mimpiku" :)
Mohon
dicomment dan follow yaaaa, mention juga perlu ditwitterku, minta
penilaian dan rating isi ceritanya sebagai evaluasi untuk tulisanku
diblog yang selanjutnya. Karena tulisanku belum selesai sampai disini
masih banyak yang mampu aku tulis dari cerita selanjutnya "GALAU
CAMPURAN #2"
No comments:
Post a Comment